Menurut para peneliti dari Harvard University, vitamin D yang biasa disebut dengan “vitamin matahari” dapat melindungi pasien dari efek yang melumpuhkan pada penyakit Multiple Sclerosis (MS). Studi yang dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association ini, menganalisa data medis pada sekitar 7 juta personil militer AS, dan menemukan bahwa terjadinya penyakit MS adalah sangat kecil pada individu yang mempunyai kadar vitamin D yang tinggi dalam darahnya.
Hubungan tersebut terutama sangat kuat pada individu yang berusia < 20 tahun. Meskipun demikian, efek itu hanya terlihat pada orang kelompok kulit putih, sedangkan data pada orang kulit hitam dan hispanik belum konklusif.
Para individu yang berada pada 20% batas teratas dari kadar vitamin D dalam darahnya, mempunyai risiko 62% lebih rendah untuk menderita penyakit autoimun tersebut. Risko MS berkurang 41% setiap kenaikan vitamin D dalam darah sebesar 50 nanomol/L.
Meskipun data studi tersebut semakin memperkuat berbagai bukti bahwa vitamin D dapat mengurangi gejala penyakit yang tidak dapat diobati ini, tetapi masih belum cukup menganjurkan untuk menaikkan dosis vitamin D dalam asupan diet sehari-hari. Karena itu, perlu segera dilakukan uji klinik untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat yang pasti.
Sumber : JAMA (2006, 296: 2832-2838)